Senin, 22 Agustus 2016

Mengintip livery baru dari Karoseri Laksana dan Adi Putro di Gaikindo Autoshow 2016


Adi Putro dan Laksana adalah dua perusahaan karoseri besar di tanah air. Produk dari dua produsen tersebut sudah sangat banyak digunakan oleh perusahaan angkutan umum mulai dari bus AKAP hingga bus medium. Produk dari karoseri laksana yang sudah banyak digunakan oleh bus malam adalah legacy SR 1. Sedangkan produk dari Adi Putro yang sudah banyak digunakan adalah mulai dari Jetbus HD, Jetbus HD2, Jetbus HD2+, hingga yang terbaru dengan SHD nya.

Kenampakan body belakang Legacy SR 2 
Kenampakan body samping Legacy SR 2
Pada pameran otomotif Gaikindo 2016 kedua produsen tidak lupa untuk berpartisipasi memamerkan produknya masing. Karoseri Laksana disini melaunching produknya yang terbaru yaitu Legacy SR2 dan Karoseri Adi Putro memamerkan karoserinya yang sudah banyak digunakan beberapa perusahaan otobus di Jawa dan Sumatera yaitu SHD 2+. Perusahaan otobus yang sudah menggunakan produk karoseri Laksana adalah Siliwangi Antar Nusa (SAN) yang melayani track Jogja - Bengkulu. Sedangkan karoseri AdiPutro memamerkan produknya dengan tampilan polos tanpa ada logo perusahaan otobus di bodynya. PO SAN menggunakan mesin Scania K310 yang dipadukan dengan Legacy SR 2 ini. Karoseri Adiputro disini menggunakan mesin Scania K410 baru sedangkan karoseri laksana tampak menggunakan mesin Hino dan Scania yang sudah terpasang di bodinya. Untuk penggunaan mesin sebenarnya tergantung dari pihak perusahaan otobus, pihak karoseri hanya menyediakan "baju" nya.



Kenampakan body depan legacy SR 2

Spesifikasi lengkap Legacy SR 2

Kenampakan setir dan panel dari Legacy SR 2

Bangku penumpang dari Legacy SR 2 yang digunakan PO SAN


Kenampakan interior dari PO SAN Legacy SR 2

Legacy SR 2 dengan mesin Hino
Kenampakan Legacy SR 2 dari samping
Kenampakan jetbus SHD 2+ dari depan

Jetbus SHD 2+ dari samping


Interior jetbus SHD 2+


Bangku penumpang Jetbus SHD 2+
Bangku penumpang bagian belakang
Kenampakan panel dan kemudi jetbus SHD 2+
Body belakang Jet Bus SHD 2+
Jetbus SHD 2+ Hino warna oranye tampak samping
Jet Bus SHD 2+ tampak belakang
Jetbus SHD 2+ tampak depan
bangku penumpang jetbus SHD 2+ Mesin Hino




Minggu, 21 Agustus 2016

Jalan - jalan nonton Pameran mobil di Gaikindo motor show di ICE BSD Serpong, Tangerang

Gaikindo motor show merupakan salah satu even motomotif terbesar di tanah air. Selain Gaikindo ada IIMS yang sudah berlangsung April kemarin. Gaikindo tahun ini diadakan di ICE BSD Serpong, suatu tempat untuk menyelenggarakan pameran otomotif selain JIEXPO Kemayoran. ICE ini luasnya mencapai 200 Meter persegi dengan lahan parkir yang mampu menampung ribuan mobil. Gaikindo 2016 diadakan mulai tanggal 11 - 21 Agustus 2016. Saya sebenarnya ingin mengunjungi Gaikindo di weekdays agar bisa puas foto - foto mobil tanpa adanya gangguan dari pengunjung lain, tetapi karena kamera dslr saya rusak saya belum bisa mengunjunginya. Saya berusaha untuk menyewa kamera DSLR dari tempat penyewaan kamera tetapi ternyata proses nya sangat ribet dan hingga tanggal 21 belum bisa menyewa. Karena itu saya menggunakan kamera pocket milik saya dan kamera HP. Mohon maaf kalau hasilnya tidak maksimal dan seperti yang diharapkan.

Untuk menuju BSD dari Jakarta jika anda naik mobil bisa melalui Jalan tol Jakarta - Serpong. Saya mengunjungi BSD menggunakan sepeda motor supaya menhindari kemacetan. Ternyata menggunakan sepeda motor malah lebih jauh karena tidak ada jalur kendaraan motor di samping tol Serpong. Saya harus melewati jalan kampung yang sempit dan banyak polisi tidur melalui Ciledug, Bintaro baru kemudian Serpong. Saran saya jika naik motor ke ICE BSD ini lebih baik melalui Daan Mogot tembus Tangerang kota. Disana jalan adalah jalan provinsi dan luas sehingga lebih cepat sampai. Sebenarnya disediakan banyak shuttle bus gratis menuju BSD tetapi saya lebih suka memakai kendaraan sendiri.

Dari Pancoran ke ICE BSD saya tempuh dalam waktu 3.5 jam. Sangat lama karena saya melewati Tendean yang baru ada proyek JLNT Ciledug sehingga kadang harus pelan - pelan. Sampai BSD pukul 5 sore dan untuk tempat parkir tidak terlalu kesulitan mencari tempat parkir karena sangat lapang.

Walaupun hari Minggu dan banyak pengunjung ternyata tidak perlu antre lama karena banyak ticket box di sekitar arena dan panitia cukup informatif kepada pungunjung.
Suasana antrean tiket
Suasana antrean tiket masuk BSD
Ketika sampai di dalam langsung terlihat mobil modifikasi karya rumah modif Kupu - Kupu Malam dari Yogyakarta yang memang sudah sering menjuarai kontes modifikasi mobil.
mobil modifikasi dari kupu - kupu malam

mobil modifikasi dari kupu - kupu malam

mobil modifikasi kupu - kupu malam

mobil modifikasi kupu - kupu malam


Selain itu ada juga Datsun yang dibikin cantik dengan dilukis batik pada bagian kap depannya.

Kemudian saya melanjutkan jalan saya dan melihat ada produsen mobil dari Cina yang namanya masih awam di tanah air yaitu Wu Ling. Wu Ling menggunakan pameran ini untuk memperkenalkan mobil mereka, dan ternyata mereka juga sudah memiliki plan untuk membuat pabrik di Indonesia rencananya di kawasan Karawang Jawa Barat.
SPG Wuling sedang bersiap pemotreta

SPG Wuling sedang bersiap untuk pemotretan

Calon kompetitor Inova dari Wuling


Setelah mengamati Wuling saya melanjutkan perjalanan ke hall berikutnya yang merupakan main hall tempat produsen mobil memamerkan mobilnya. Disini para produsen bersaing mati - matian menjadi yang terbaik. Untuk melihat mobil - mobilnya nantikan postingan saya berikutnya.

Senin, 15 Agustus 2016

Menelusuri Terminal Pinang Ranti, terminal Bus AKAP yang terletak di Jakarta Timur

Terminal Pinang Ranti merupakan terminal bus AKAP yang terletak di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur. Terminal ini direvitalisasi bangunannya oleh Pemprov DKI Jakarta. Untuk mencapai terminal ini kita bisa menggunakan Bus Transjakarta koridor Pinang Ranti - Pluit. Posisi terminal ini sangat strategis karena berada dekat dengan jalan Tol Jagorawi dan juga dekat dengan TMII. Kekurangan yang saya cermati dari terminal ini adalah akses jalan yang sempit untuk menuju terminal ini. Untuk ukuran bus AKAP dan transjakarta jalan di depan terminal terhitung sempit sehingga sering menimbulkan kemacetan mulai dari tamini square hingga terminal.

Jalanan di depan pintu masuk terminal Pinang Ranti

Bus Transjakarta keluar dari terminal Pinang Ranti

Sebenarnya sudah cukup lama saya mengunjungi terminal ini tapi karena tersita kesibukan maka baru sempat mengupload sekarang. Saya menggunakan Busway untuk mengunjungi terminal ini. Dari halte busway sebenarnya bisa langsung menuju terminal melalui lantai atas. Tetapi ketika saya mencobanya ternyata pintu masuk terminal dalam kondisi tergembok sehingga saya harus turun kembali dan memasuki terminal dari pintu masuk bagian depan. Ketika saya mendekati pintu masuk terminal sudah ada orang yang menanyai mau ke mana saya hendak pergi, tapi saya jawab saya sudah pesan lewat telpon ke agen sehingga orang tersebut langsung pergi. Ketika kita memasuki gedung terminal kita akan ditarik karcis kalau tidak salah Rp 2000,00 oleh petugas Kemenhub.

Bagian dalam gedung terminal dilihat dari pintu masuk
Setelah membayar iuran masuk saya segera ke lantai dua karena hendak menebus tiket yang sudah saya pesan lewat telepon. Sudah tersedia eskalator untuk naik ke lantai dua, dan untuk turun dari lantai dua sudah terdapat tangga disebelahnya.
Agen bus AKAP di terminal Pinang Ranti
Bapak yang menanyai penumpang di lantai 1 terminal
Setelah menuntaskan pembayaran saya segera turun ke lantai satu dimana ruang tunggu penumpang berada. Ruang tunggu penumpang tidak terlalu besar jika dibandingkan terminal Pulo Gebang akan tetapi cuku sejuk dengan adanya Air conditioner yang mengalir sejuk. Bangku penumpang tidak terisi penuh bahkan beberapa penumpang terlihat tiduran di bangku terminal.
Ruang tunggu keberangkatan terminal Pulo Gebang
Kemudian saya keluar melalui pintu samping untuk menuju bagian belakang terminal tempat bus menunggu penumpang. Setelah melewati pintu adalah akses masuk Bus menuju terminal, perlu sedikit berhati - hati ketika melewati dan perlu menengok sejenak ke arah kiri untuk memastikan tidak ada bus yang hendak memasuki terminal. Di bagian belakang terminal tempat ngetem angkot dan bus AKAP menjadi satu area tidak ada pemisahan secara khusus. Angkot disini adalah angkot KWK dengan kode T17 melayani rute T17 jurusan Terminal Cililitan - Raya Bogor - Kramat Jati - Kampung Makasar - Kp. Lembur - Pinang Ranti - Pintu 2 TMII.
Agramas jurusan Bogor - Wonogiri sedang menunggu penumpang



angkot KWK warna merah di terminal Pinang Ranti

Bus Sindoro Satria Mas di Pinang Ranti


Sabtu, 13 Agustus 2016

Menelusuri Terminal Pulo Gebang sebagai terminal bus terbesar di Asia Tenggara

Terminal Pulo Gebang adalah terminal bus antar kota antar propinsi, juga terminal busway dan terminal angkot dalam kota Jakarta. Terminal ini terletak di wilayah administrasi Jakarta Timur dan letaknya sangat strategis karena bereda di tepi JORR sehingga sangat mudah dijangkau. Terminal ini mulai difungsikan pada tanggal 1 Juni 2016 dan sufah digunakan uituk melayani angkutan mudik lebaran 2016.

Saya mengunjungi terminal ini pada tanggal 9 Agustus 2016 dengan menggunakan bus transjakarta yang melayani koridor Pulo Gebang - Kampung Melayu. Bus Transjakarta tidak memasuki terminal Pulo Gebang, bus ini hanya melayani hingga halte walikota Jakarta timur kemudian dilanjutkan dengan menaiki bus transjakarta yang berukuran lebih kecil.

Lokasi terminal pulogebang dilihat dari Google earth

Kenampakan Terminal Pulogebang dilihat dari Google earth

Setelah bus shuttle transjakarta sampai di terminal Pulogebang, saya segera menuruni halte yang terletak di lantai dua dan menuju lantai satu. Lantai satu berupa ruangan yang cukup luas dan terlihat bersih dengan lantai keramik. Untuk menuju halte busway anda bisa menaiki eskalator atau tangga, sayang sekali eskalator masih belum difungsikan karena halte masih terlihat sangat sepi.

Ruangan lantai 1 halte busway terminal Pulogebang


Kemudian dari terminal busway kita keluar dan kita akan tiba di tempat parkir mobil dan motor. Tempat parkir kendaraan terlihat cukup luas dan bisa menampung ratusan mobil dan motor, jadi anda tidak perlu khawatir kehabisan atau susah mencari tempat parkir seperti di Mall di Jakarta.


Suasana area parkir kendaraan terminal bus Pulo Gebang



Akses jalan masuk menujut area parkir kendaraan terminal bus Pulo Gebang


Jika kita sudah memarkirkan kendaraan di area parkir, kita perlu berjalan kaki kurang lebih dua ratus meter menuju ruangan utama tempat agen - agen bus berada. Sebenarnya kita bisa lewat atas, jadi dari area parkir kita naik ke lantai dua, tapi karena saya belum tahu dan tidak ada orang untuk bertanya jadi saya berjalan kaki lewat jalan mobil menuju gedung utama. 

Setelah berjalan kaki sekitar 200 meter, saya tiba di area tempat parkir bus AKAP. Disini bus AKAP beristirahat setelah selesai bertugas mengantarkan penumpang ke Jakarta. Terlihat masih sedikit bus AKAP yang sudah menjadikan terminal Pulo Gebang sebagai area istirahatnya. Area ini mampu menampung hingga ratusan bus AKAP.


Tempat bus AKAP beristirahat sembari menyiapkan diri untuk kembali mengantar penumpang ke berbagai daerah di Jawa







Kemudian saya meneruskan perjalanan menuju ruangan utama terminal. Di depan pintu masuk nampak berkerumun para agen - agen bus AKAP. Ketika saya berjalan ke arah pintu masuk tidak seperti biasanya saya dicuekin, mungkin karena saya menenteng dua buah kamera DSLR maka dikira saya ini wartawan.
Pintu masuk menuju Bangunan utama terminal Pulo Gebang

Pintu masuk menuju bangunan utama terminal


Kemudian saya menjumpai papan pengumuman berisikan informasi perusahaan otobus apa saja yang sudah membuka agennya di pulo gebang. Tidak hanya itu diberikan pula info harga tiket masing - masing perusahaan otobus. Jadi anda tidak akan tertipu lagi oleh calo - calo yang biasanya berkeliaran di terminal. Saya juga mendapati tidak ada calo - calo yang biasanya langsung mendekati penumpang ketika memasuki terminal. Yang mendekati penumpang adalah para agen bus yang memakai seragam resmi mereka dan terlihat rapi. Mereka menanyai arah tujuan penumpang ketika datang tetapi mereka tidak sampai menarik - narik penumpang untuk memakai bus mereka.





Kemudian saya memasuki area utama terminal dan terlihat ruangan seperti mall di jakarta. Ruangan terasa dingin dengan hembusan udara dari Air conditioner yang tersebar sepanjang ruangan, mirip seperti mall di jakarta yang selalu dingin. Lantai dari keramik menambah kesan mewah terminal dan juga lantai terlihat sangat bersih. Jika penumpang membawa barang bawaan dalam jumlah banyak disini sudah menyediakan trolley selayaknya di bandara. bagi para penyandang cacat juga sudah disediakan kursi roda yang secara kualitas cukup bagus. Penerangan lampu sudah cukup terang dengan banyaknya lampu yang terpasang sepanjang area gedung terminal.

Suasana bagian dalam area utama terminal Pulo gebang

 Kemudian saya menuju lantai dua, tempat dimana agen bus malam berada. Untuk menuju ke lantai dua sudah tersedia eskalator jadi penumpang yang membawa barang banyak tidak perlu susah payah membawa barangnya keatas. Terlihat juga mesin penjual minuman otomatis.


Suasana bagian dalam gedung terminal Pulo Gebang
Kemudian saya tiba di lokasi dimana agen bus berada. Agen bus sudah tertata rapih menempati lapaknya masing - masing, di bagian atas sudah terpampang jelas nama perusahaan otobus dan nomor HP yang bisa dihubungi sehingga penumpang tidak perlu bersusah payah mencari lokasi dimana agen bus berada. Bangku tunggu penumpang berada di bagian tengah. Nampak beberapa penumpang bersiap menunggu bis yang hendak dinaiki datang. Bangku cukup rapi dan bagus sudah seperti bangku tunggu yang sering kita jumpai di bandara.

Lokasi agen bus AKAP di terminal Pulo Gebang

Kemudian karena waktu sudah menunjukan pukul 16.00 dan saya belum Shalat Ashar, saya mencari mushola untuk menunaikan salat. Musholla tidak jauh dan mudah ditemukan, berada di lantai dua juga. Mushola nampak sangat luas ruangannya sehingga dapat menampung banyak jamaah sekali shalat. Shaf salat pria dan wanita sudah dipisah sehingga pengunjung wanita tidak perlu risih diintip pria ketika menunaikan salat.
Musholla terminal bus pulo Gebang

Ketika sudah menunaikan salat saya mencari Toilet untuk buang hajat sekaligus mengintip seperti apa toilet di terminal Pulo Gebang ini. Ternyata toilet di terminal ini sudah seperti toilet yang kita temui di bandara dan mall. Toilet terlihat cukup bersih dan bau tidak pesing karena terlihat ada cleaning servis yang secara rutin membersihkan toilet

Toilet di terminal Pulo gebang

toilet di terminal Pulo Gebang
Setelah puas buang hajat saya melanjutkan perjalanan menuju area keberangkatan penumpang. Terminal Pulo Gebang adalah terminal yang pertama kali mengaplikasikan sistem boarding dimana hanya penumpang yang memiliki tiket yang boleh masuk, pengantar tidak boleh melewati batas ini. Saya sempat khawatir tidak bisa memasuki area ruang tunggu penumpang, tetapi bermodal negosiasi sedikit dengan kemanan saya berhasil memasuki ruang tunggu penumpang walau tanpa tiket.

tempat pemeriksaan karcis penumpang sebelum memasuki area keberangkatan

ada eskalator menuju area keberangkatan penumpang

Kemudian saya menuju ruang keberangkatan yang terletak di lantai tiga menggunakan eskalator, dan cukup terkejut ketika melihat suasana ruang keberangkatan. Ruang keberangkatan penumpang sangat luas dan lapang, dengan deretan bangku penumpang yang cukup banyak, penumpang tidak perlu khawatir kehabisan bangku. Suhu juga cukup dingin dengan sistem pendingin udara yang seperti terdapat di bandara dan mall dan penerangan juga sangat baik karena sekeliling ruang tunggu merupakan pintu kaca sehingga penerangan dari matahari bisa masuk ke ruang tunggu.
Suasana ruang tunggu keberangkatan penumpang

terdapat fasilitas berupa trolley dan kursi roda di ruang keberangkatan
Jika anda membawa istri dan bayi dan istri anda ingin menyusui sudah tersedia ruangan khusus untuk ibu menyusui di terminal ini.
Ruangan untuk ibu menyusui

Area perpustakaan kecil di terminal

Setelah menelusuri ruang tunggu keberangkatan saya menuju keluar untuk melihat tempat parkir bus ketika menunggu penumpang yang sudah akan berangkat. Bus yang ada disini hanya yang akan diberangkatkan dalam waktu dekat. Masih sedikit terlihat bus - bus yang akan membawa penumpang ke daerah masing - masing. Hanya ada Nusantara, Sinar Jaya, dan Shantika, padahal sore hari biasanya adalah saat ramenya keberangkatan bus ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bus yang akan diberangkatkan sore hari
Bangunan di seberang bus Nusantara adalah tempat istirahat awak bus

Bus Nusantara sedang menunggu penumpang

Dari ruang tunggu keberangkatan terlihat bangunan besar mirip seperti ruang tunggu keberangkatan tapi saya belum mengetahui fungsi dari bangunan itu karena memang masih terlihat kosong dan tidak terlihat adanya bus yang parkir.

Bangunan di sebelah ruang tunggu keberangkatan
Setelah puas menelusuri ruang tunggu keberangkatan saya segera kembali ke halte transjakarta untuk pulang. Dari ruang keberangkatan menuju terminal busway kita perlu berjalan sekitar 300 meter dan karena sama - sama terletak di lantai tiga kita tidak perlu turun lagi. Di dekat terminal busway ternyata terdapat terminal angkot KWK warna merah namun masih terlihat sepi sekali terminal angkotnya. 

Suasana terminal angkot KWK di Pulo Gebang

Jalan Tol JORR terlihat dari lantai tiga terminal Pulo Gebang
Setelah puas menelusuri seluruh area terminal Pulo Gebang saya memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore. Dari sekilas penelusuran saya di terminal ini nampak kesungguhan yang ditunjukan oleh kementerian perhubungan untuk meningkatkan pelayanan di sektor angkutan darat. Selama ini terminal dalam mindset kita adalah tempat yang seram karena banyaknya calo - calo bis yang tidak segan memberi harga tiket yang jauh diatas normal kepada kita dan juga preman - preman yang bebas berkeliaran sambil mengintai orang yang lengah dan nampak kebingungan. Juga terminal selama ini dalam mindset kita adalah tempat yang semrawut dan kotor. Bus dan angkot parkir sembarangan dan orang juga bebas membuang sampah sembarangan. Akan tetapi setelah menelusuri terminal Pulo Gebang mindset itu berubah. Ada beberapa poin positif yang dapat saya petik dari penelusuran saya di terminal Pulo Gebang, yaitu :
  1. Bangunan nampak megah dan modern, tidak kalah dengan airport dan juga sangat bersih.
  2. Area parkir sangat luas, anda tidak perlu khawatir susah mencari tempat parkir.
  3. Fasilitas yang sangat memadai seperti ; trolley, kursi roda, vending machine, tempat menyusui, musholla, dll.
  4. Terminal sangat sejuk dengan adanya sistem pendingin udara yang sudah seperti di airport.
  5. Banyak petugas TNI berjaga di dalam terminal untuk memberi rasa aman kepada penumpang.
  6. Adanya tempat untuk mengecharge peralatan elektronik sehingga kita tidak perlu khawatir kehabisan baterai.
  7. Info tarif bus AKAP sudah tertera jelas sehingga meminimalkan permainan harga oleh agen.
Walaupun banyak nilai plus nya dari terminal ini, saya menjumpai ada sedikit kekurangan yang menurut saya masih wajar karena terminal baru dua bulan beroperasi sehingga belum optimal yaitu :
  1. Tidak semua eskalator sudah difungsikan, ada beberapa yang masih dalam perbaikan sehingga penumpang harus memutar cukup jauh jika akan naik ke lantai dua.
  2. Warung makan lokasi di luar terminal sehingga penumpang harus turun dari lantai tiga ke lantai dasar jika ingin makan.
  3. Dari crew bus banyak mengeluh karena terminal Pulo gadung dan Rawamangun yang masih beroperasi. Menurut mereka kemenhub sudah berjanji akan menutup Pulo Gadung dan Rawamangun jika terminal Pulo Gebang sudah beroperasi ternyata masih digunakan sampai saat ini.
Sekian ulasan dari saya mengenai terminal Pulo Gebang ini. Saya mohon maaf jika ulasan saya kurang terstruktur rapi dan bahasa yang di gunakan kurang baik. Mohon berkenan memberi kritik dan masukan saya akan dengan senang hati menerimanya.