Terminal Pulo Gebang adalah terminal bus antar kota antar propinsi, juga terminal busway dan terminal angkot dalam kota Jakarta. Terminal ini terletak di wilayah administrasi Jakarta Timur dan letaknya sangat strategis karena bereda di tepi JORR sehingga sangat mudah dijangkau. Terminal ini mulai difungsikan pada tanggal 1 Juni 2016 dan sufah digunakan uituk melayani angkutan mudik lebaran 2016.
Saya mengunjungi terminal ini pada tanggal 9 Agustus 2016 dengan menggunakan bus transjakarta yang melayani koridor Pulo Gebang - Kampung Melayu. Bus Transjakarta tidak memasuki terminal Pulo Gebang, bus ini hanya melayani hingga halte walikota Jakarta timur kemudian dilanjutkan dengan menaiki bus transjakarta yang berukuran lebih kecil.
|
Lokasi terminal pulogebang dilihat dari Google earth |
|
Kenampakan Terminal Pulogebang dilihat dari Google earth
|
Setelah bus shuttle transjakarta sampai di terminal Pulogebang, saya segera menuruni halte yang terletak di lantai dua dan menuju lantai satu. Lantai satu berupa ruangan yang cukup luas dan terlihat bersih dengan lantai keramik. Untuk menuju halte busway anda bisa menaiki eskalator atau tangga, sayang sekali eskalator masih belum difungsikan karena halte masih terlihat sangat sepi.
|
Ruangan lantai 1 halte busway terminal Pulogebang
Kemudian dari terminal busway kita keluar dan kita akan tiba di tempat parkir mobil dan motor. Tempat parkir kendaraan terlihat cukup luas dan bisa menampung ratusan mobil dan motor, jadi anda tidak perlu khawatir kehabisan atau susah mencari tempat parkir seperti di Mall di Jakarta.
Suasana area parkir kendaraan terminal bus Pulo Gebang
Akses jalan masuk menujut area parkir kendaraan terminal bus Pulo Gebang
Jika kita sudah memarkirkan kendaraan di area parkir, kita perlu berjalan kaki kurang lebih dua ratus meter menuju ruangan utama tempat agen - agen bus berada. Sebenarnya kita bisa lewat atas, jadi dari area parkir kita naik ke lantai dua, tapi karena saya belum tahu dan tidak ada orang untuk bertanya jadi saya berjalan kaki lewat jalan mobil menuju gedung utama.
Setelah berjalan kaki sekitar 200 meter, saya tiba di area tempat parkir bus AKAP. Disini bus AKAP beristirahat setelah selesai bertugas mengantarkan penumpang ke Jakarta. Terlihat masih sedikit bus AKAP yang sudah menjadikan terminal Pulo Gebang sebagai area istirahatnya. Area ini mampu menampung hingga ratusan bus AKAP.
Tempat bus AKAP beristirahat sembari menyiapkan diri untuk kembali mengantar penumpang ke berbagai daerah di Jawa
|
Kemudian saya meneruskan perjalanan menuju ruangan utama terminal. Di depan pintu masuk nampak berkerumun para agen - agen bus AKAP. Ketika saya berjalan ke arah pintu masuk tidak seperti biasanya saya dicuekin, mungkin karena saya menenteng dua buah kamera DSLR maka dikira saya ini wartawan.
|
Pintu masuk menuju Bangunan utama terminal Pulo Gebang |
|
Pintu masuk menuju bangunan utama terminal
|
Kemudian saya menjumpai papan pengumuman berisikan informasi perusahaan otobus apa saja yang sudah membuka agennya di pulo gebang. Tidak hanya itu diberikan pula info harga tiket masing - masing perusahaan otobus. Jadi anda tidak akan tertipu lagi oleh calo - calo yang biasanya berkeliaran di terminal. Saya juga mendapati tidak ada calo - calo yang biasanya langsung mendekati penumpang ketika memasuki terminal. Yang mendekati penumpang adalah para agen bus yang memakai seragam resmi mereka dan terlihat rapi. Mereka menanyai arah tujuan penumpang ketika datang tetapi mereka tidak sampai menarik - narik penumpang untuk memakai bus mereka.
Kemudian saya memasuki area utama terminal dan terlihat ruangan seperti mall di jakarta. Ruangan terasa dingin dengan hembusan udara dari Air conditioner yang tersebar sepanjang ruangan, mirip seperti mall di jakarta yang selalu dingin. Lantai dari keramik menambah kesan mewah terminal dan juga lantai terlihat sangat bersih. Jika penumpang membawa barang bawaan dalam jumlah banyak disini sudah menyediakan trolley selayaknya di bandara. bagi para penyandang cacat juga sudah disediakan kursi roda yang secara kualitas cukup bagus. Penerangan lampu sudah cukup terang dengan banyaknya lampu yang terpasang sepanjang area gedung terminal.
|
Suasana bagian dalam area utama terminal Pulo gebang
|
Kemudian saya menuju lantai dua, tempat dimana agen bus malam berada. Untuk menuju ke lantai dua sudah tersedia eskalator jadi penumpang yang membawa barang banyak tidak perlu susah payah membawa barangnya keatas. Terlihat juga mesin penjual minuman otomatis.
|
Suasana bagian dalam gedung terminal Pulo Gebang |
Kemudian saya tiba di lokasi dimana agen bus berada. Agen bus sudah tertata rapih menempati lapaknya masing - masing, di bagian atas sudah terpampang jelas nama perusahaan otobus dan nomor HP yang bisa dihubungi sehingga penumpang tidak perlu bersusah payah mencari lokasi dimana agen bus berada. Bangku tunggu penumpang berada di bagian tengah. Nampak beberapa penumpang bersiap menunggu bis yang hendak dinaiki datang. Bangku cukup rapi dan bagus sudah seperti bangku tunggu yang sering kita jumpai di bandara.
|
Lokasi agen bus AKAP di terminal Pulo Gebang
|
Kemudian karena waktu sudah menunjukan pukul 16.00 dan saya belum Shalat Ashar, saya mencari mushola untuk menunaikan salat. Musholla tidak jauh dan mudah ditemukan, berada di lantai dua juga. Mushola nampak sangat luas ruangannya sehingga dapat menampung banyak jamaah sekali shalat. Shaf salat pria dan wanita sudah dipisah sehingga pengunjung wanita tidak perlu risih diintip pria ketika menunaikan salat.
|
Musholla terminal bus pulo Gebang
|
Ketika sudah menunaikan salat saya mencari Toilet untuk buang hajat sekaligus mengintip seperti apa toilet di terminal Pulo Gebang ini. Ternyata toilet di terminal ini sudah seperti toilet yang kita temui di bandara dan mall. Toilet terlihat cukup bersih dan bau tidak pesing karena terlihat ada cleaning servis yang secara rutin membersihkan toilet
|
Toilet di terminal Pulo gebang |
|
toilet di terminal Pulo Gebang |
Setelah puas buang hajat saya melanjutkan perjalanan menuju area keberangkatan penumpang. Terminal Pulo Gebang adalah terminal yang pertama kali mengaplikasikan sistem boarding dimana hanya penumpang yang memiliki tiket yang boleh masuk, pengantar tidak boleh melewati batas ini. Saya sempat khawatir tidak bisa memasuki area ruang tunggu penumpang, tetapi bermodal negosiasi sedikit dengan kemanan saya berhasil memasuki ruang tunggu penumpang walau tanpa tiket.
|
tempat pemeriksaan karcis penumpang sebelum memasuki area keberangkatan |
|
ada eskalator menuju area keberangkatan penumpang |
Kemudian saya menuju ruang keberangkatan yang terletak di lantai tiga menggunakan eskalator, dan cukup terkejut ketika melihat suasana ruang keberangkatan. Ruang keberangkatan penumpang sangat luas dan lapang, dengan deretan bangku penumpang yang cukup banyak, penumpang tidak perlu khawatir kehabisan bangku. Suhu juga cukup dingin dengan sistem pendingin udara yang seperti terdapat di bandara dan mall dan penerangan juga sangat baik karena sekeliling ruang tunggu merupakan pintu kaca sehingga penerangan dari matahari bisa masuk ke ruang tunggu.
|
Suasana ruang tunggu keberangkatan penumpang
|
|
terdapat fasilitas berupa trolley dan kursi roda di ruang keberangkatan |
Jika anda membawa istri dan bayi dan istri anda ingin menyusui sudah tersedia ruangan khusus untuk ibu menyusui di terminal ini.
|
Ruangan untuk ibu menyusui
|
|
Area perpustakaan kecil di terminal |
Setelah menelusuri ruang tunggu keberangkatan saya menuju keluar untuk melihat tempat parkir bus ketika menunggu penumpang yang sudah akan berangkat. Bus yang ada disini hanya yang akan diberangkatkan dalam waktu dekat. Masih sedikit terlihat bus - bus yang akan membawa penumpang ke daerah masing - masing. Hanya ada Nusantara, Sinar Jaya, dan Shantika, padahal sore hari biasanya adalah saat ramenya keberangkatan bus ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
|
Bus yang akan diberangkatkan sore hari |
|
Bangunan di seberang bus Nusantara adalah tempat istirahat awak bus |
|
Bus Nusantara sedang menunggu penumpang |
Dari ruang tunggu keberangkatan terlihat bangunan besar mirip seperti ruang tunggu keberangkatan tapi saya belum mengetahui fungsi dari bangunan itu karena memang masih terlihat kosong dan tidak terlihat adanya bus yang parkir.
|
Bangunan di sebelah ruang tunggu keberangkatan |
Setelah puas menelusuri ruang tunggu keberangkatan saya segera kembali ke halte transjakarta untuk pulang. Dari ruang keberangkatan menuju terminal busway kita perlu berjalan sekitar 300 meter dan karena sama - sama terletak di lantai tiga kita tidak perlu turun lagi. Di dekat terminal busway ternyata terdapat terminal angkot KWK warna merah namun masih terlihat sepi sekali terminal angkotnya.
|
Suasana terminal angkot KWK di Pulo Gebang |
|
Jalan Tol JORR terlihat dari lantai tiga terminal Pulo Gebang |
Setelah puas menelusuri seluruh area terminal Pulo Gebang saya memutuskan untuk pulang karena hari sudah sore. Dari sekilas penelusuran saya di terminal ini nampak kesungguhan yang ditunjukan oleh kementerian perhubungan untuk meningkatkan pelayanan di sektor angkutan darat. Selama ini terminal dalam mindset kita adalah tempat yang seram karena banyaknya calo - calo bis yang tidak segan memberi harga tiket yang jauh diatas normal kepada kita dan juga preman - preman yang bebas berkeliaran sambil mengintai orang yang lengah dan nampak kebingungan. Juga terminal selama ini dalam mindset kita adalah tempat yang semrawut dan kotor. Bus dan angkot parkir sembarangan dan orang juga bebas membuang sampah sembarangan. Akan tetapi setelah menelusuri terminal Pulo Gebang mindset itu berubah. Ada beberapa poin positif yang dapat saya petik dari penelusuran saya di terminal Pulo Gebang, yaitu :
- Bangunan nampak megah dan modern, tidak kalah dengan airport dan juga sangat bersih.
- Area parkir sangat luas, anda tidak perlu khawatir susah mencari tempat parkir.
- Fasilitas yang sangat memadai seperti ; trolley, kursi roda, vending machine, tempat menyusui, musholla, dll.
- Terminal sangat sejuk dengan adanya sistem pendingin udara yang sudah seperti di airport.
- Banyak petugas TNI berjaga di dalam terminal untuk memberi rasa aman kepada penumpang.
- Adanya tempat untuk mengecharge peralatan elektronik sehingga kita tidak perlu khawatir kehabisan baterai.
- Info tarif bus AKAP sudah tertera jelas sehingga meminimalkan permainan harga oleh agen.
Walaupun banyak nilai plus nya dari terminal ini, saya menjumpai ada sedikit kekurangan yang menurut saya masih wajar karena terminal baru dua bulan beroperasi sehingga belum optimal yaitu :
- Tidak semua eskalator sudah difungsikan, ada beberapa yang masih dalam perbaikan sehingga penumpang harus memutar cukup jauh jika akan naik ke lantai dua.
- Warung makan lokasi di luar terminal sehingga penumpang harus turun dari lantai tiga ke lantai dasar jika ingin makan.
- Dari crew bus banyak mengeluh karena terminal Pulo gadung dan Rawamangun yang masih beroperasi. Menurut mereka kemenhub sudah berjanji akan menutup Pulo Gadung dan Rawamangun jika terminal Pulo Gebang sudah beroperasi ternyata masih digunakan sampai saat ini.
Sekian ulasan dari saya mengenai terminal Pulo Gebang ini. Saya mohon maaf jika ulasan saya kurang terstruktur rapi dan bahasa yang di gunakan kurang baik. Mohon berkenan memberi kritik dan masukan saya akan dengan senang hati menerimanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar